Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Pameran Kata Mata, Gulung Tukar

Gambar
Malam Minggu aku bersama sahabat menyempatkan melihat pameran fotografi yang diadakan Gulung Tukar, sebuah komunitas pegiat seni di Tulungagung. Pameran diadakan di Gutuhaus (Warung Gulung Gulung) yang masih menjadi bagian dari Gulung Tukar. Gambar Gutuhaus (Warung Gulung Gulung) Sebenarnya diriku tidak fanatik akan seni, namun aku masih menyukai sesuatu yang unik dan aesthetic . Jika diajak berdiskusi mengenai seni atau fotografi, diriku tidak mengerti. Sewaktu mengetahui ada pameran fotografi di Instagram @gulung.tukar , aku langsung mengajak sahabatku ke sana. Sempat juga aku membagikan info pameran tersebut kepada teman kuliahku yang menyukai seni. Aku tidak mengajaknya pergi, karena lokasi pameran beda kota. Teman kuliahku itu tinggal di kota Blitar. Teman kuliahku bilang, bahwa temannya ada yang bekerja di Gutuhaus. Sewaktu aku melihat pameran, aku bertemu dengan temannya temanku itu, namun kami berdua tidak saling kenal. Temannya temanku itu juga kuliah di kampus tempatku belaja

Orang Dibalik Layar

Jumat, 17 Mei 2024, aku share story WhatsApp gambar rumah orang Mesir. Foto tersebut aku dapat dari Ustaz Amar Ar-Risalah di grup WhatsApp. Kebetulan beliau waktu itu sedang di Mesir. Kemudian teman online ku laki-laki mengomentari foto tersebut. Jadi beberapa hari ini kami sering ngobrol lewat chat. Kebetulan temanku itu kuliah di Al Azhar, Mesir. Jadi sewaktu aku membuat story mengenai Mesir, dia tertarik untuk komentar. Obrolan kami random saja membahas mengenai kuliah di Mesir dan sebagainya, lalu kami membahas mengenai kenyamanan membuat postingan di media sosial. Temanku itu sama sepertiku, dia orang yang introver. Aku penasaran saja, mengapa dia yang kuliah di luar negeri sama sekali tidak pernah  share foto di media sosial mengenai dirinya di luar negeri. Biasanya, orang-orang akan share foto-foto mereka di media sosial, meski tidak harus kuliah di luar negeri sekalipun. Temanku itu jarang sekali share postingan di media sosial. Pernah share story di IG, namun story ter

Menerima Rasa Sakit

Pada Senin, 6 Mei 2024, aku mengikuti kelas pranikah online yang judulnya "Pentingnya Sembuh dari Luka Batin Masa Lalu, Sebelum Menikah". Pematerinya kak Halfizh A., M.Psi., Psikolog. Beliau menyampaikan, di sisi lain ada orang yang ingin sembuh dari luka masa lalu. Tapi beliau berkata, ada juga case orang yang tidak ingin sembuh dari luka masa lalunya. Kata beliau, orang tersebut berharap, dengan adanya luka masa lalu yang membuat batin sakit tersebut, semoga bisa menggugurkan dosa-dosanya. Dari situ aku jadi menambah wawasan baru. Aku pribadi mengenai luka batin masa lalu, aku menginginkan untuk sembuh. Tapi dari case orang yang tidak menginginkan luka batin masa lalunya sembuh itu dan berharap rida Allah, semoga dengan sakit batin itu dirinya digugurkan dosa-dosanya, Kenapa aku dulu tidak berpikir seperti itu juga, ya? Orang tersebut sepertinya sudah ikhlas dengan takdir Allah yang menguji dirinya dengan luka batin yang sampai saat ini masih belum sembuh. Apa lagi, pros