Review Novel Pembunuhan di Nihonbashi (Shinzanmono)

 


Kembali saya meminjam buku kepada teman saya. Buku ini bergenre detektif, ditulis oleh Keigo Higashino, dan masuk dalam seri buku The Newcomer yang merupakan novel dari seri cerita Detektif Kaga. Dalam blurb buku tersebut dijelaskan bahwa Detektif Kaga, atau yang bernama lengkap Kaga Kyoichiro merupakan Detektif yang sangat berpengalaman dalam menangani kasus kriminal.

Seri novel kali ini menceritakan Detektif Kaga yang baru dipindahtugaskan ke Nihonbashi. Nihonbashi merupakan salah satu distrik bisnis dari Chuo, Tokyo. Distrik ini mencakup wilayah yang luas di utara dan timur jembatan Nihonbashi, mencapai Akihabara di utara dan Sungai Sumida di timur, Temachi di barat dan Yaesu dan Kyobashi di selatan.

Kasus dalam novel ini menceritakan pembunuhan wanita paruh baya bernama Mineko Mitsui, berumur 45 tahun yang tinggal seorang diri pada sebuah apartemen di Nihonbashi. Ditemukan bekas jeratan pada leher korban, sehingga polisi menyimpulkan bahwa kasus tersebut merupakan kasus pembunuhan.

Awal membaca novel ini saya akan mengira cerita-cerita dalam setiap bab-nya akan berganti. Karena ketika membaca bab 1 dan bab 2 sudah menceritakan kisah keluarga yang berbeda. Namun ditengah-tengah membaca, saya kemudian dapat memahami bahwa cerita di setiap bab yang terkesan berbeda tersebut tetap ada hubungannya dengan cerita utama yaitu pembunuhan Mineko Mitsui.

Membaca buku ini pada awalnya membuat saya bingung, ke mana arah dari cerita ini, kenapa setiap babnya selalu berganti dengan orang baru dan cerita dari tempat lain. Namun di sana benang merahnya selalu terdapat Detektif Kaga sebagai tokoh utama dari novel ini. Mungkin Keigo Higashino tidak ingin membuat tulisan yang sangat mudah ditebak alur ceritanya karena genre novel tersebut adalah genre detektif.

Kita akan dibuat kebingungan siapa sebenarnya pelaku pembunuhan yang sebenarnya. Penulis mencoba membuat pikiran pembacanya terpecah belah dengan menebak-nebak siapa sebenarnya si pelaku. Hingga di akhir-akhir cerita sewaktu kita membaca buku ini, kita tidak akan mengira bahwa pelaku sebenarnya adalah orang yang tidak terduga sama sekali.

Awalnya saya berpikir pelaku sesuai dugaan cerita pada bab pertama. Namun ternyata tersangka tersebut hanya pengelabuan saja yang akan membuat pembacanya semakin bingung ketika membaca bab-bab berikutnya. Terlebih lagi penceritaan korban sendiri akan diceritakan pada bab-bab di tengah-tengah menjelang selesainya cerita di novel ini.

Bab pertama menceritakan kisah-kisah orang lain yang sebenarnya memang ada kaitannya dengan si korban. Membuat saya berpikir bahwa novel ini mengajari untuk tidak boleh melewati hal-hal sepele yang ada. Seperti yang Detektif Kaga sendiri lakukan. Ia sering dianggap detektif aneh karena hanya menanyakan hal-hal remeh temeh. Tidak ada yang pernah menduga bahwa pertanyaan-pertanyaannya yang remeh itu merupakan suatu gerbang untuk dapat menemukan si pelaku.

Bahkan Hiroshi Uesugi yang merupakan detektif yang lebih senior dari Detektif Kaga sempat meremehkan kemampuannya karena tidak mengerti dengan tingkah rekan kerjanya itu yang terlihat aneh. Ketika sedang melakukan pekerjaannya Detektif Kaga sering berpenampilan santai, sehingga sangat tidak mencerminkan bahwa dia merupakan seorang detektif.

Para warga sekitar yang bertempat tinggal di area TKP (Tempat Kejadian Perkara) sempat merasa aneh juga dengan outfit-outifit yang dipakai Detektif Kaga. Ketika ingin menggali informasi dari warga sekitar pun ia sering membawa oleh-oleh. Tidak ada yang memahami apa isi pikirannya, mengapa ia malah melakukan hal tersebut. Padahal detektif-detektif lainnya-ketika melakukan wawancara kepada warga sekitar tidak pernah membawa oleh-oleh seperti layaknya seorang teman. Mereka bersikap profesional.

Itu merupakan keunikan dari Detektif Kaga. Selain ia tampan, tingkah lakunya sulit dipahami oleh orang lain. Namun diantara detektif lainnya, ia dapat membuat para warga yang sedang ia wawancara merasa nyaman. Detektif Kaga mempunyai skill untuk membuat orang lain merasa nyaman ketika disampingnya. Ia bertanya dengan ramah dan sopan, sama sekali tidak pernah mengintimidasi. Meskipun begitu para warga tetap menganggap Detektif Kaga adalah seorang yang aneh karena pertanyaan-pertanyaannya yang sering dianggap remeh tadi.

Pada akhirnya Detektif yang tidak dapat dipahami jalan pikirannya itu akan dikagumi oleh para warga ketika ia menjelaskan sesuatu mengenai kasus. Sesuai prosedur penyelidikan biasanya ada beberapa cerita yang dapat diceritakan dan di share kepada warga sekitar dan ada juga yang tidak boleh di share kepada warga sekitar. Kejanggalan-kejanggalan yang terjadi selama para detektif dan para polisi melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa pelaku pembunuhan.

Akhir dari semua ini, ketika pada awal cerita kita dibuat bingung dengan arah cerita ini, kita juga akan dibuat tercengang dengan siapa pelakunya. Di sini kita dapat belajar mengapa pelaku tersebut melakukan hal tersebut. Pelaku yang sebenarnya bukan seorang yang jahat, namun ketika mungkin pikiran negatif sedang menyelimutinya, ia menjadi tega melakukan pembunuhan tersebut.

Apa yang ia lakukan sebenarnya berdampak ke banyak orang. Seperti sahabat korban yang merasa bertanggungjawab atas kematian korban, padahal itu bukan salahnya sendiri. Ia menjadi menyalahkan dirinya sendiri pasca kejadian pembunuhan tersebut.

Hanya saja, penempatan berbagai cerita di bab awal dan bab-bab selanjutnya, membuat novel ini over karakter. Banyak sekali karakter-karakter yang dimasukkan penulis ke dalam novel ini, membuat cerita pada novel ini tidak fokus ke satu cerita, walau pada akhirnya kita mengetahui bahwa cerita-cerita tersebut masih berhubungan.

Banyaknya karakter dalam novel ini membuat para pembacanya kesulitan untuk mengingat semua karakter dari novel ini. Awalnya saya bingung siapa tokoh utamanya. Saya tidak membaca blurb novel dengan teliti, padahal di sana sudah ditulis bahwa ini adalah seri novel yang bercerita mengenai Detektif Kaga. Pada akhirnya saya mengerti bahwa fokus utama dalam cerita ini adalah mengenai pembunuhan wanita paruh baya bernama Mineko Mitsui. Banyaknya karakter membuat saya bingung siapa tokoh utama yang sebenarnya.

Tidak adanya daftar isi dalam novel ini juga membuat saya bingung untuk mencari bab-bab selanjutnya berada di halaman berapa. Saya harus membuka-buka, membolak-balik halaman novel untuk mencari bab selanjutnya. Tentu saja ini membuat para pembacanya kesulitan. Jika dalam novel ini terdapat daftar isi tentu akan memudahkan para pembaca untuk mencari bab dalam novel ini.

Namun dari beberapa kekurangan yang ada dari novel ini, novel ini tetap menjadi bahan bacaan yang recommended untuk para pembaca, khususnya pecinta genre Detektif. Novel ini tidak kalah seru dengan manga Detektif Conan. Kita juga akan semakin mengetahui kebudayaan Jepang, khususnya distrik Nihonbashi karena fokus dalam cerita ini berada di wilayah distrik Nihonbashi.

Ini kali pertama saya membaca buku Keigo Higashino. Saya tidak tahu Pembunuhan di Nihonbashi ini seri Detektif Kaga yang ke berapa. Menurut saya untuk membaca The Newcomer series tidak perlu harus berurutan. Kita dapat menikmati seri The Newcomer secara acak.





Source: Nihonbashi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bisa Bahasa Inggris, sih, Tapi Nggak Pro

Review Film Kereta Berdarah (2024)

Arti Sebuah Kehilangan