Review Money Heist Spanyol Season 1 & 2

 

Siapa yang suka film atau series genre kriminal tentang perampokan bank. Baru saja aku menamatkan nonton La casa de papel season 1 dan 2-nya. Kan, akhir-akhir ini lagi booming remake versi Koreanya. Makanya aku mau nonton yang versi originalnya dulu.

La casa de papel atau Money Heist adalah series Spanyol bergenre kriminal yang tayang pada tahun 2017 di televisi Spanyol. Berkat kesuksesannya akhirnya series ini ditayangkan juga oleh Netflix dan kemudian Netflix juga berkontribusi untuk anggaran pembuatan Money Heist di episode dan season berikutnya.

Money Heist Spanyol selesai sampai season 5 volume 1 dan 2. Entah nanti bakalan ada lanjutannya lagi apa enggak. Kemudian Korea membuat remake series tersebut dengan judul Money Heist: Korea - Joint Economic Area, ditayangkan juga di Netflix.

Ini pertama kalinya aku nonton series tentang pembobolan bank. Entah dulu pernah nonton film bergenre kriminal atau enggak, aku lupa. Pada Money Heist Season ini bercerita mengenai pembobolan Percetakan Uang Spanyol.

Di Money Heist kita nggak diajarin hitam atau putih. Maksudnya yang baik pasti baik, dan yang jahat pasti jahat. Karena realitanya tidak seperti itu. Kita akan melihat kalau pencuri tidak selalu jahat, dan pemerintah serta polisi tidak selalu baik.

Berdasarkan latar belakang mereka mau mencuri uang, kita akan paham mengapa mereka melakukan itu. Politik benar-benar bermain dalam series ini. Kita bisa melihat kebijakan dari aparat keamanan dalam berpolitisasi oleh kelompok perampok.

Emosi kita bakalan diaduk-aduk banget. Walaupun ada beberapa hal yang mungkin agak bikin lelet, kayak contohnya di awal-awal season 2, tapi itu cuma cuilan sedikit kekurangan series ini. Karena yang lain aman semua.

Semua tokoh di sini aku suka, nggak ada yang terlalu aku favoritkan banget. Kalau temenku sih suka sama karakter Berlin. Tokoh yang menurutku paling greget. Awal-awal di season 1 mungkin ada alasan mengapa kita nggak bakalan simpati sama Berlin.

Tapi lama-lama kita bakalan di balikkan oleh latar belakang kehidupan Berlin dan itu bakalan bikin kita merasa simpati sama karakter dia. Walaupun semua latar belakang anggota perampoknya sih nggak ada yang 100% anak baik-baik. Semua pernah berbuat kriminal.

Kita akan digiring untuk mewajarkan mengapa perampokan ini pantas terjadi. Karena kita digiring untuk membela para penjahatnya. Itu sih yang aku tangkap. Dari situ kita jadi tahu juga kebusukan aparat keamanan, kebusukan pemerintah dan negara.

Memang ya, kalau udah terjun di dunia politik itu nggak ada yang seratus persen bakalan jadi anak baik-baik. Dunia tersebut nggak mengenal baik buruk, dunia itu hanya mengenal bagaimana mencari cara yang paling sesuai untuk mengatasi sesuatu, baik itu dengan cara yang baik atau buruk.

Kita yang orang awam ini pasti bakalan emosi banget lihat ginian. Lihat berita tentang partai politik atau debat antar partai aja udah bikin malas. Belum antek-anteknya yang terlalu memihak banget seakan yang dibela baling bener.

Oh ya, pemilihan nama kota untuk setiap anggota perampoknya itu unik. Itu kayak di dunia militer atau medis gitu. Soalnya sahabatku, dia anggota Korp Sukarelawan (KSR) pernah cerita waktu diklat atau latihan KSR, mereka sebagai anggota KSR nggak boleh pakai nama asli.

Mereka harus pakai nama samaran. Terus kata sahabatku dipilihlah nama tumbuhan obat-obatan sebagai nama samaran. Kalau nggak salah alasannya supaya orang yang kita tolong nggak tahu kita siapa. Atau itu adalah simbol menolong tanpa pamrih. Orang nggak perlu tahu kita siapa, jabatan kita apa. Karena dalam KSR niatnya menolong tanpa pamrih. Dan, mungkin lebih enak aja kalau pakai nama samaran dalam komunikasi.

Kalau di Money Heist kita tahu tujuan simple-nya bikin nama samaran yaitu buat menyamarkan identitas.

Season 1 dan 2 itu masih nyambung. Baru nanti di season 3 dan seterusnya bakalan ganti cerita dengan perampokan yang berbeda. Di season 1 anggota perampoknya ada Tokyo, Rio, Berlin, Nairobi, Helsinki, Oslo, Denver, dan Moscow.

Di season 3 ada wajah-wajah baru. Dan, kita bakalan melihat karakter yang sebelumnya mungkin di sisi A bakalan berbalik membela di sisi B. Seperti, karakter mereka jadi berubah gitu.

Dari series ini aku jadi ngerti bahasa Spanyol sedikit sedikit. Sebelumnya sih biasa aja, karena jarang banget lihat film atau series pakai bahasa Spanyol.

Beberapa kata dapat aku tangkap. Mungkin kata-kata kayak holla, gracias, te amo itu udah umum banget. Artinya juga udah tahu. Beberapa kata bahasa Spanyol juga diserap dari bahasa Inggris, sama kayak bahasa Indonesia yang banyak menyerap kata dari bahasa asing.

Polisi bahasa Spanyolnya policia. Ada beberapa kata juga yang Spanyol banget kayak tranquilo (tenang), puta (setelah ditelusuri ini artinya umpatan, kayak bitch atau fuck), lociento (maaf).

Emang paling enak kalau mau belajar bahasa itu salah satunya nonton film atau series. Cepet nyerapnya. Soalnya kita enjoy dan nggak merasa kalau itu bikin boring.

Udah segitu dulu review dari aku. Ini aku lagi lanjutin nonton season 3-nya. Ngejar waktu juga, karena sebentar lagi liburan habis dan akan diadakan KKN. Semoga lancar. Pumpung ada waktu, jadi aku sempat-sempatin nonton. Ada banyak film, series, dan anime yang belum sempat kutonton. Jadi harus dicicil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bisa Bahasa Inggris, sih, Tapi Nggak Pro

Review Film Kereta Berdarah (2024)

Arti Sebuah Kehilangan