Quotes Drama 18 Again (18 어게인)






Mereka tidak memedulikan usia, dan tidak memedulikan pendidikan. Mereka juga tidak memedulikan pengalaman. Dunia telah menjadi tempat yang lebih baik. 

Seharusnya, ini dilakukan lebih awal. Dunia yang malas membuat masyarakat lebih baik. Mereka terlalu malas melihat detail, lalu dapat model kasar dan lulus penilaian kasar. Meski kau terampil ... butuh sepuluh tahun untuk naik jabatan. Jika tidak terampil ... Ratingmu turun, begitu juga dengan gajimu.

-Hong Dae Yeong & teman kerjanya di Episode 1-





Hidup selalu memiliki sisi yang lebih penting. Meski beratnya membuat kita lebih banyak menyerah, kita berpikir tidak ada yang sepenting melahirkan bayi-bayi ini. Dan begitulah caranya kita menjadi orang tua mereka.

-Hong Dae Yeong-





Impian semua orang terwujud pada musim panas itu. Pada usia 20 tahun, kita menunda impian kita.

-Hong Dae Yeong-





Ada seorang gadis yang bersinar terang. Dia memiliki suara ceria dan impian yang mengagumkan. Di saat-saat sulit, aku mengingat diriku dengan kutipan favoritnya. 'Sesulit apa pun hidup, jangan pernah menyesali apa pun yang membuatmu tersenyum'.

-Hong Dae Yeong-





Semua pria memiliki cinta pertama mereka. Saat aku tidak tahu apa itu cinta, aku punya perasaan yang tidak bisa kupahami. Dan aku melakukan hal-hal yang tidak aku pahami. Sama seperti hujan yang tidak terduga, perasaanku yang asing dan rumit ini menjadi jelas seketika. 

-Hong Dae Yeong-





Saat hujan, orang bisa mengukur seberapa besar cinta mereka. Bahkan saat mereka berbagi payung, saat semua orang memegang di sudut berbeda, jelas terlihat betapa besar cinta mereka. Jadi, cinta dan hujan saling terhubung. 

-Jung Da Jung-





Semua wanita juga punya cinta pertama. Dia lebih memilih basket daripada aku. Tapi aku mencintai hasrat impiannya. Tapi tanpa kusadari, sainganku menjadi teman baik bagiku. Begitulah cinta pertamaku berakhir. 

-Chu Ae Rin-





Pria yang kita cintai saat itu adalah kenangan bagi seseorang. Bagi seseorang, dia adalah hadiah. Bagi seseorang, dia adalah impian. Kemudian, lelaki dari masa lalu ...  menjadi pria dengan dua anak. Tapi dia masih lelaki yang sama yang dahulu kami cintai.

-Jung Da Jung-





Ada hal-hal yang tidak bisa kau kembalikan. Sejak kau mengakui cintamu sampai kau menyatakan berpisah. Kata-kata yang saling menyakiti, dan penyesalan yang mengalir. Aku tidak mengerti alasan kita berpisah. 

-Hong Dae Yeong-





Ada hal-hal yang ingin kau berikan meski itu mustahil. Jika dipikirkan, mereka tidak sehebat itu. Mereka sangat kecil dan tidak penting. Kau menganggap mereka tidak penting. Tapi hal-hal kecil ini membuatmu tersenyum. Akhirnya aku menyadarinya. Mustahil mengungkapkan perasaan tulusku karena sudah terlambat. Tapi aku akan baik-baik saja, selama itu membuatmu tersenyum. 

-Hong Dae Yeong-





Pada hari aku merindukannya, dia menjadi bagian dari ingatanku. Kehangatan kita menghalangi angin malam yang dingin. Memiliki seseorang di pihakku menenangkanku di hari yang sulit. Aku tahu kenangan itu tidak akan bertahan. Tapi rasanya kenanganku bertahan. Rasanya bukan kenangan masa laluku, tapi masa kini. Itu terus bertahan selama ini.

-Jung Da Jung-





Kukira dia sudah berubah. Tapi ... aku sadar dia menuangkan energi dan semangat yang pernah dia pakai untuk meraih impiannya ke dalam keluarganya.

-Jung Da Jung-





Jangan berpikir bahwa kau tidak cukup baik. Dan jangan lakukan hal yang akan kau sesali nanti. Bahkan jika itu seseorang yang kau benci, berpaling dari seseorang selamanya akan membuatmu lebih sedih daripada dugaanmu.

-Hong Dae Yeong-





Aku tidak ingin hidup seperti ayahku. Ayahku adalah pria yang egois. Tapi ... selama ini, aku menjadi seperti ayahku. Dunia ini dingin dan alkohol satu-satunya cara untuk melupakan masa-masa panjangku. Aku mulai khawatir apakah anak-anakku bisa bertahan di dunia yang keras ini. Dan makin dunia menghantamku, semakin aku membentak mereka. Dengan begitu, aku menjadi jauh dari anak-anakku, sama seperti ayahku dan aku.

-Hong Dae Yeong-





Beberapa hal kau sadari setelah kau kehilangan mereka. Senyum orang terkasihku. Waktu yang kau habiskan bersama keluargamu. Saat memilikinya, aku tidak menyadari betapa berharganya mereka.

-Hong Dae Yeong-





Aku sudah lupa, jika kuperlakukan seperti permata, dia bisa bersinar begitu terang seperti sekarang. Aku ingin dia dicintai seumur hidupnya. Tapi aku menggunakan kesibukanku sebagai alasan dan membuatnya menjadi istri dan ibu dari anak-anakku.

-Hong Dae Yeong-





Sudah lama sejak aku melihat bulan setengah. Kuharap setengahnya lagi baik-baik saja. Meski aku tidak bisa melihatnya, Kuharap dia baik-baik saja.

-Jung Da Jung-





Semua orang bersorak-sorai untuk Korea pada musim panas 2002. Kau di usia 20 tahun menangis karena patah hati dengan penderitaanmu sendiri dan oleh orang yang tidak berperasaan. Mereka membuatmu menangis. Aku ingin menghiburmu dengan memberitahumu agar tidak berusaha keras saat kau menangis. Tapi kau berusaha dan tersenyum. Dan aku tidak ingin membuatmu menangis. Saat seluruh dunia berpaling darimu, aku percaya padamu. Kita penuh luka, tapi kita bintang paling terang untuk satu sama lain.

-Jung Da Jung-





Melihat anak-anak mengambil langkah pertama membuatku lebih bahagia daripada saat memenangkan pertandingan basket. Mendengar anak-anak kita memanggilku "ayah" membuatku lebih bahagia daripada saat diumumkan sebagai MVP.

-Hong Dae Yeong-





Aku tidak menyadari betapa berharga momen itu, dan setiap ada masalah, aku menjadi bodoh dan menyesali apa yang terjadi 18 tahun lalu. Aku bertanya pada diriku, "Apa akan senang jika tidak menyerah bermain basket?" Memimpikan kehidupan yang tidak pernah kujalani. Tapi kini aku tahu hidup seperti apa yang kuinginkan.

-Hong Dae Yeong-





Jika kita bertanya siapa yang salah di sini, siapa pun bisa menjawab siapa. Kau pikir pria tua ini tidak akan tahu dan berdebat bahwa dia benar? Itu sikap orang tidak berpendidikan. Zaman sekarang orang tidak sebodoh itu.

-Hong Dae Yeong-





Berapa pun usiamu, selalu ada hal baru untuk dipelajari. Jika kau menganggapnya penyesalan, tamatlah sudah. Tapi saat kau menganggapnya sebagai pelajaran, ini menjadi awal yang baru.

-Hong Dae Yeong-





Jika cerita kita berhenti di sini seperti akhir film, hidupku akan berakhir bahagia. Tapi ... Dari waktu ke waktu, kita mengalami kesulitan. Kita bertengkar dan kecewa. Ada saatnya kita saling membenci. Tapi ... Berkat itu, kita lebih saling memahami. Kita belajar lebih menghargai satu sama lain. Dan kita lebih mencintai. Ada lebih banyak hari di mana kita lebih bahagia. 

-Hong Dae Yeong & Jung Da Jung-





Kalau dipikir-pikir, kebahagiaan tidak berujung selalu ada dalam hidup kita. Siapa pun bisa menemukannya dan menikmatinya. Itulah kemewahan yang bisa kita semua miliki bersama. Untuk kebahagiaan itu, kita memutuskan untuk mencintai keputusan kita. 

-Hong Dae Yeong-





Kita memilih orang berdasarkan cinta. Dan kita berterima kasih atas keputusan itu. Serta untuk orang yang kusayangi dan aku yang hidup dengan tekun seperti biasanya, aku ingin menyemangati mereka sampai akhir hayat.

-Hong Dae Yong-





Dalam hidup, bahkan jika kau melewatkan kebahagiaan, selama ada satu orang yang akan mencari kebahagiaan bersamamu, hidupmu akan layak dijalani. Jangan lupa bahwa kalian saling mencintai. Kecewalah bahwa kalian tidak bisa lebih saling menghargai. Dan berjanji untuk hari esok yang lebih baik. Seperti itulah, hidup kita akan terus berlanjut.

-Hong Dae Yeong & Jung Da Jung-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bisa Bahasa Inggris, sih, Tapi Nggak Pro

Review Film Kereta Berdarah (2024)

Arti Sebuah Kehilangan